Acara | 2017-03-14 08:57:53

Rakerkesnas 2017: Pintu Menuju Sinergi Pelayanan Kesehatan P

JAKARTA, Indonesia (March 3, 2017) --- Kesehatan, sebagai sebuah kebutuhan primer, menjadi salah satu tolok ukur dalam menilai tingkat kualitas hidup seseorang. Semua negara berdaulat di dunia memiliki departemen atau kementerian yang menangani masalah-masalah kesehatan masyarakat. Pemerintah Republik Indonesia, melalui Kementerian Kesehatan, menyadari bahwa kondisi geografis Indonesia menghadirkan tantangan tersendiri dalam pemenuhan kebutuhan kesehatan masyarakat.
 
Sebagai bentuk kesadaran akan dinamika dan kompleksitas layanan kesehatan masyarakat yang terus berkembang, Kementerian Kesehatan RI memandang perlu diadakannya Rapat Kerja Nasional untuk membangun sinergi di antara semua pelaku di sektor ini. Pemerintah menginginkan perencanaan kesehatan yang sistematis, terarah, terpadu, dan menyeluruh, yang melibatkan berbagai sektor dan seluruh komponen bangsa dalam pelaksanaannya, termasuk keterlibatan dunia usaha.
 
Dalam Rakernas dan Pameran (Rakerkesnas 2017) yang berlangsung di Birawa Assembly Hall Bidakara, Jakarta, dari tanggal 27 Februari hingga 1 Maret ini, diselenggarakan forum komunikasi dan informasi antara stakeholders berbagai lintas sektor. Presiden Joko Widodo membuka kegiatan ini dan dalam sambutannya mengingatkan perlunya fokus dan sinergi dalam menangani masalah kesehatan. “Problem-problem kita, angka kematian, angka orang miskin, penyakit yang masih kita lihat belakangan ini, demam berdarah dan TBC—itu harus diselesaikan kalau kita mau berkompetisi,” tegas beliau.
 
Rakerkesnas 2017 melibatkan 1.787 peserta dari berbagai lintas sektor baik di tingkat pusat maupun daerah. Tema yang diangkat adalah “Sinergi Pusat dan Daerah dalam Pelaksanaan Pendekatan Keluarga untuk Mewujudkan Indonesia Sehat”, dan dalam kesempatan ini Kemenkes juga meresmikan program Wajib Kerja Dokter Spesialis (WKDS), dan melakukan promosi program Gerakan Masyarakat Sehat (GERMAS) dengan tiga fokus kegiatannya: aktivitas fisik, konsumsi sayur dan buah, dan pemeriksaan kesehatan secara rutin.
 
Dalam pameran yang mengiringi kegiatan rapat kerja nasional ini, para peserta pameran dari dunia usaha atau swasta menunjukkan dukungan mereka dengan memamerkan produk sediaan farmasi dan produk alat kesehatan dalam negeri. Salah satu peserta pameran adalah D&V Medika, sebuah perusahaan penyedia peralatan kesehatan dan rumah sakit lokal yang didirikan di Bali pada tahun 1999. D&V Medika menampilkan produk tempat tidur rumah sakit didesain untuk ibu melahirkan. Produk tempat tidur dengan kode PI-4000 DB ini dimanufaktur oleh D&V Medika untuk memberikan kenyamanan lebih bagi para ibu melahirkan dan membantu dokter dan perawat dalam melaksanakan tugas mereka. Tempat tidur bertenaga listrik ini dapat dikonversi dari tempat tidur menjadi unit bergerak, dan memiliki alat kendali yang dioperasikan dengan kaki, sehingga staf medis dapat menggunakan tangan mereka secara maksimal. Seperti yang disampaikan di dalam rilis Kementerian Kesehatan, tampilnya produk semacam ini memberi kebanggaan tersendiri karena produk kesehatan yang diproduksi di negeri sendiri. Dan D&V Medika sebagai salah produsen terkemuka produk-produk medis dan kesehatan telah membuktikan hal ini.
 
Industri layanan kesehatan dan rumah sakit memiliki potensi luar biasa untuk investasi," tegas D&V Managing Partner, Vincent  Lianto. "Dengan bertambahnya harapan hidup masyarakat, layanan kesehatan, rumah sakit dan layanan pencegahan gangguan kesehatan menjadi isu penting di tengah masyarakat, terutama karena kaitannya dengan isu kesejahteraan masyarakat serta bagi perkembangan usaha dan pembangunan."


Sumber :

http://www.dvmedika.com/products/pi---4000-db_95.html

http://www.depkes.go.id/pdf.php?id=17022800008

https://polkam.go.id/rakerkesnas-2017-integrasi-seluruh-komponen-bangsa-mewujudkan-indonesia-sehat/

http://www.antaranews.com/berita/615032/presiden-buka-rakerkes-bahas-perbaikan-kesehatan-indonesia